Senin, 09 April 2012

10 Hukum dalam Disiplin Ke-lima


10 Hukum dalam Disiplin Ke-5
PETER M. SENGE

1.      Masalah hari ini besumber dari solusi kemarin
Kita sering dibuat bingung untuk mencari tahu penyebab dari sebuah masalah, padahal sebenrnya kita hanya perlu melihat kembali solusi yang pernah kita gunakan untuk beberapa masalah masa lalu. Solusi terkadang hanya berpindah dari satu masalah ke masalah lainnya. Orang yang mampu menyelesaikan masalah yang pertama, biasanya masalah yang sama akan muncul kembali pada masalah yang baru.
Masalah memang datang silih berganti. Suatu masalah belum terselesaikan terkadang datang masalah yang baru yang tidak terduga. Dalam kindisi panic, biasanya seseorang tidak mampu berfikir jernih. Dengan kondisi ini, orang sering lupa akan apa yang pernah dilakukan di masa lampau. Masalah yang dihadapi hari ini terkadang pernah kita hadapi di masa lalu. Sehingga, solusi yang pernah gunakan untuk mnyelesaikan masalah masa lalu, sebenarnya dapat juga digunakan untuk menyelasiakan masalah yang sedang dihadapi saat ini. Oleh karma itu, kita jangan pernah melupakan masalah masa lalu. Sebab, di samping masalah masalah lalu dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga, masalah masa lalu biasanya sering terulang kembali di masa yang akan datang. Demikian pula solusi yang pernah kita gunakan di masalah masa lalu, biasanya masih relevan dengan penyelesaian masalah yang kita hadapi di masa yang akan datang. Sebagai contoh; Seorang pimpinan organisasi menghadapi masalah kesulitan dalam mengarahkan stafnya, namun dia mampu menyelesaikan masalah ini dengan baik. Suatu ketika pemimpin tersebut memimpin organsiasi yang berbeda namun menghadapi masalah yang sama. Maka solusi yang pernah diterapkan untuk menyelesaikan masalah pada organisasi terdahulu, dapat pula diterapkan untuk menyelesaikan masalah pada organisasi barunya.

2.      Semakin keras anda mendorong, semakin keras anda terdorong
Seorang petani yang rajin, tekun, dan selalu bekerja keras dan penuh semangat. Karena kerja kerasnya, ia menjadi seorang petani yang sukses. Dengan kesuskesannya, ia berhasil memperluas lahan dan meningkatkan hasil produksi pertaniannya. Dengan semakin luas lahan dan upaya untuk meningkat produktivas hasil pertanian, maka semakin menuntut petani untuk lebih bekerja keras dan berfikir keras. Atau seorang mahasiswa yang bekerja keras dan belajar sungguh-sungguh untuk menekuni suatu disiplin limu. Maka, semakin keras ia belajar akan semakin banyak ilmu yang perlu ia pelajari. Dengan demikian, akan menuntut ia untuk bekerja dan belajar lebih keras dan lebih tekun lagi. Hukum kedua ini mengisyaratkan bahwa semakin keras kita bekerja, maka akan semakin banyak tantangan atau pekerjaan yang harus kita tangani.Oleh kaenanya,  semakin sukses seorang pemimpin, maka akan semakin berat tantangannya.  Misalnya, Seorang yang sukses memmpin sebuah organisai, maka tidak menutup kemungkinan ia akan dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi. Dengan jabatan yang lebih tinggi, maka tanggungjawab dan tantangan akan semakin tinggi pula. Untuk itu seorang pemimpin harus kreatif menemukan ide-ide baru dan selalu mengup-date knowledge yang dimilikinya.
                                                                                                                             

3.      Prilaku tumbuh menjadi lebih baik, sebelum prilaku lebih jelek timbul
Banyak yang saat ini berprilaku baik. Namun di kemudian hari ia mungkin berprilaku lebih buruk daripada apa yang dilakukan saat ini. Seorang pejabat publik, hari mengambil keputusan yang baik dan bermanfaat bagi masyarkatnya. Namun, karena intervensi berbagai kepentingan, mungkin di saat yang berbeda dia mengambil keputusan yang kontra-produktif. Hal ini umum dilakukan oleh seseorang. Baik sebagai pemimpin organisasi, partai politik, atau dalam kawasan yang luas pemimpin sebuah Negara. Teori hukum ketiga ini menggambarkan bahwa perilaku seseorang dapat berubah-ubah setiap saat. Bisa saja saat ini berprilaku lebih baik, namun di saat yang lain dia dapat saja berprilaku lebih buruk. Contohnya: Seorang presiden, saat ini ia tidak menaikkan harga BBM, hal ini tentu saja baik menurut pandangan sebagian masyarakat karena dapat meringankan beban masyarakat. Namun, tidak menutup kemungkinan suatu ketika BBM akan dinaikkan oleh sang presiden dengan pertimbangan penyelamatan ekonomi nasional. Keputusan terakhir yang diambil oleh presiden tersebut sangatn kontra-produktif dengan keputusan sebelumnya.

4.      Jalan keluar yang mudah, biasanya mengarah kepada jalan kembali
Setiap akan merasa nyaman bila mengenali masalah-masalah yang dihadapinya dan memecahkan masalah tersebut dengan mudah dan sederhana, karena kita mengetahui apa yang terbaik yang seharusnya kita lakukan.  Terkadang orang begitu mudah menyelesaikan masalah-maslah yang sulit. Namun, kesulitan menemukan jalan keluar untuk memecahkan masalah-masalah sederhana. Untuk itu, cara berfikir sederhana diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Seringkali terjadi seseorang memperumit masalah-masalah yang sederhana atau bahkan banyak orang yang menyederhanakan hal-hal yang paling sulit sekalipun. Sebagai contoh; seseorang enggan menjadi pemimpin dari sebuah organisasi, karena membayangkan begitu rumit dan sulitnya mengelola sebuah organisasi. Mulai dari mengelola karyawan, keuangan, sampai dengan mengekspose organisasi ke luar. Padahal sebenarnya, mengelola sebuah organisasi tidah sesulit yang ia bayangkan. Namun, karena sejak awal ia telah berfikir sulit, maka dia tidak akan mampu berfikir kritis dan kreatif. Sementara, ada orang yang selalu sukses dalam memimpin sebuah oraganisasi. Karena, ia berfikir sederhana dan menyederhanakan hal-hal yang mungkin sulit. Oleh karena itu, berfikir kompleks tidak selalu dibutuhkan dalam memimpin sebuah organisasi. Bahkan, berfikir sederhana akan sangat membantu mengatasi hal-hal yang rumit dan sulit.

5.      Obat bisa jadi lebih buruk daripada penyakitnya
Seorang alkoholisme, yang pada awalnya meminum alcohol karena untuk pergaulan, atau meningkatkan rasa percaya diri, atau untuk mengatasi stress dengan minum alcohol. Untuk jangka pendek, mungkin alcohol merupakan obat yang tepat untuk mengatasi masalahnya. Namun untuk jangka panjang, karena kecanduan alcohol, dapat menimbulkan penyakit dan penderitaan yang lebih parah. Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa penyakit sederhana seperti rasa percaya diri, stress ringan ataupun demi pergaulan dapat diatas dengan terapi kejiwaan. Namun, karena cara berfikir pragmatis dan praktis, seseorang terkadang menempuh jalan pintas. Di mana sesungguhnya, jalan pintas atau obat yang digunakan dapat menimbulkan penyakita lain yang lebih parah. Oleh karena itu, obat  yang digunkan bagi suatu penyakit bias jadi lebih berbahaya daripada penyakit yang diobatinya.

6.      Percepatan adalah perlambatan
Setiap organisasi memiliki masa keemasan atau kejayaan pada masa tertentu. Namun, pada hakikatnya setelah mencapai puncak kejayaan, maka akan datang masa redup dan masa kemunduran. Setiap pemimpin organisasi ingin mencapai puncak kejayaan secepat-cepatnya dalam upaya menciptakan prestasi yang sebaik-baiknya. Usaha yang dilakukan seorang pemimpin tersebut adalah usaha percepatan. Namun pada hakikatnya, usaha percepatan tersebut sesungguhnya adalah perlambatan dalam sebuah organisasi. Karena sesungguhnya, semakin cepat mencapai puncak kejayaan, maka akan semakin cepat menuju kepada perlambatan.

7.      Sebab dan akibat tidak terkait dengan waktu dan ruang
Banyak orang menganggap bahwa terjadinya sesuatu karena diakibatkan oleh sesuatu yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Misalnya, penyalahgunaan narkotika,  pengangguran,  terjadi kelaparan, atau merosotnya penjualan. Hal ini menurut Peter M. Senge, gejala tersebut terjadi tidak terkait dengan ruamg dan waktu. Sebab. fenomena penyalahgunaan narkotika, kelaparan, pengangguran itu adalah fenomena yang terjadi di setiap negara dan dari waktu ke waktu selalu ada

8.      Perubahan kecil dan menimbulkan hasil yang besar, tetapi wilayah tertinggi sering kurang jelas
Mengahadapi suatu masalah, sering kali sulit untuk menemukan penyebab utamanya. Suatu masalah yang sulit tentu ada penyebabnya. Namun terkadang orang sering berkutat dengan persoalan mencari penyebab utamanya yang terkadang semakin dicari maka akan semakin sulit menemukannya. Padahal, dengan usaha yang minimal terkadang mampu mengatasi kesulitan yang paling kompleks sekalipun. Penyebab utama suatu masalah, semakin kompleks maka akan semakin sulit ditemukan sehingga terkadang penyebab masalah semakin tidak jelas. Sebagai contoh; seorang pimpinan perguruan tinggi menghadapi mahasiswanya yang setiap hari melakukan aksi demonstrasi di depan rektorat untuk menuntut sang rektor agar transparasi anggaran kemahasiswaan. Sang rektor bingung dan pusing untuk menemukan siapa provokator dan yang membocorkan alaokasi anggaran si perguruan tinggi yang ia pimpin. Semakin banyak orang yang ditanya tentang provokator, semakin rector dibuat bingung dan pusing karena informasi yang diharapkan tidak kunjung ditemukan. Suatu hari, sang rektor mencoba mengunjungi seluruh secretariat unit kegiatan mahasiswa. Dengan dialog dan ngombrol ringan sang rector dengan beberapa mahasiswa yang ada di setiap secretariat, keesokan harinya dan seterusnya tidak ada lagi demonstrasi di depan kantor rektorat. Berdasarkan peristiwa di atas, dapat dipahami bahwa kurangnya komunikasi adalah penyebab utama terjadi aksi demonstrasi mahasiswa. Dengan tersumbatnya saluran komunikasi antara mahasiswa dan rector, menimbulkan saling curiga, saling tidak percaya,dan saling tidak menghargai yang pada akhirnya terjadi aksi demonstrasi yang merugikan semua pihak.


9.      Anda dapat memiliki dan memakan kuemu, atau mungkin tidak sama sekali
Pimpinan sebuah perusahaan, bekerja keras dan berfikir keras untuk mengembangkan perusahaannya. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti; menambah biaya produksi, meningkatkan biaya promosi, merekrut karyawan dan sebagainya dengan harapan produksi meningkat, penjualan meningkat dan pada akhirnya meningkatkan keuntungan perusahaan. Namun upaya sang pimpinan tidak meningkat keuntungan perusahaan, bahkan sebaliknya perusahaan semaking hari, semakin merugi yang pada akhirnya bangkrut.   Kegagalan sang pimpinan dalam memajukan perusahaan ternyata bukan disebabkan hal-hal yang bersifat materi semata. Namun, ada hal lain yang kurang mendapatkan perhatian sang pimpinan yaitu tidak satu visi antara pimpinan dan staf direksi serta para karyawan dalam memajukan perusahaan yang ia pimpin. Di mana sang pimpinan menginginkan perusahaan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, sementara staf direksi dan para karyawan berorientasi bagaiman bekerja dan mendapatkan gaji sebesar-besarnya. Tidak satu visinya antara pimpinan dan bawahan menyebabkan tidak terjadinya sinergisitas di lingkungan perusahaan. Sehingga arah untuk mengembangkan dan memajukan perusahaan tidak jelas dan sulit dicapai.

10.  Membelah dua seekor gajah besar, tidak menghasilkan dua ekor gajah kecil
       Melihat gajah secara  keseluruhan tidak berarti dapat memahami seekor gajah secara utuh. Demikian pula dalam memandang sebuah organisasi, seorang pimpinan organisasi tidak akan mampu mengelola sebuah organisasi dengan dengan baik tanpa memahami bagian-bagian terkecil dari perusahaan tersebut. Dengan memberdayakan dan memfungsikan komponen kecil namun penting dalam sebuah perusahaan, maka masing-masing komponen tersebut akan berfungsi dan bekerja maksimal yang pada akhirnya tujuan atau visi organisasi tersebut akan tercapai. Dalam hal ini fungsi komunikasi dan interaksi antar komponen organisasi akan sangat membantu dalam mengelola sebuah organisasi. Membelah dua seekor gajah besar, tidak akan mengahsillkan dua ekor gajah kecil. Berdasarkan ungkapan tersebut  dapat dipahami bahwa tidak selamanya apa yang kita ketahui secara teoritis dapat diaplikasi secara praktis. Sebuah teori adalah merupakan arah atau pedoman dalam mengelolan sebuah organisasi, namun dalam prakteknya seorang pimpinan organisasi harus mampu mencipatakan ide-ide kreatif dan inovasi, serta pengembangan dari teori-teori yang dipahami
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar